Ibnu Subandi untuk Al-Mustaqbal.net
WASHINGTON –
Mendapat balasan yang sengit dari pejuang-pejuang di Palestina, zionis
Israel meminta genjatan senjata. Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel
Amr pada Rabu malam menyatakan telah dicapai gencatan senjata di Jalur
Gaza mulai pukul 21.00 waktu Kairo, atau Kamis dini hari pukul 02.00
WIB.
Menlu
Amr mengumumkan gencatan senjata tersebut dalam konferensi pers bersama
Menlu AS Hillary Clinton, setelah bertemu dengan Presiden Mesir Mohamed
Moursi.
Menlu
Hillary tiba di Kairo pada Rabu dari Ramallah, Tepi Barat, setelah
bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyusul pertemuannya
dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv.
Genjatan
senjata ini mendapat apresiasi dari thaghut Amerika Serikat (AS) Barack
Obama. Ia memuji proses itu dan langsung menjanjikan pendanaan sistem
pertahanan misil Israel.
Gencatan senjata dicapai setelah delapan hari pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Genjatan Senjata, AS-ISRAEL kuatkan pertahanan
Genjatan
senjata diberlakukan oleh Israel guna mempersiapkan pertahanan yang
lebih baik, mengingat serangan roket mujahidin yang membuat negara
Yahudi itu sulit untuk menghadapinya.
Sekutu
besarnya Amerika Serikat (AS) berjanji akan menguatkan sistem
pertahanan misil Iron Dome. Seperti diketahui, Iron Dome sudah memainkan
peranan penting dalam melindungi Negeri Yahudi dari serangan roket.
"Presiden
(Obama) memuji Perdana Menteri (Israel) karena menyepakati gecatan
senjata yang diusulkan Mesir. Sementara itu, Presiden juga menyuarakan
kembali dukungannya atas hak Israel untuk mempertahankan diri," ujar
Gedung Putih, seperti dikutip The Ticket, Kamis (22/11/2012).
Obama
juga mengatakan, AS akan menggunakan kesempatan ini untuk
mengintensifkan pemberian dukungan keamanan untuk Israel, terutama
mengenai isu penyelundupan senjata dan bahan peledak ke Gaza."
"Presiden
sudah berkomitmen untuk mendanai Iron Dome dan sejumlah program sistem
pertahanan misil yang digagas AS dan Israel," gedung putih melanjutkan.
Amerika
Serikat dan Israel akan meningkatkan pertahanan setelah adanya
kesepakatan genjatan senjata, bukan hanya disebabkan serangan roket
mujahidin Palestina yang dapat menembus jantung pertahanannya saja.
Melainkan upaya untuk mengantisipasi serangan dari mujahidin Suriah yang
semakin hari mendapatkan pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT.
Hingga mampu menguasai wilayah-wilayah yang awalnya dikuasai tentar
kafir Suriah.
Bahkan mujahidin dikabarkan sudah berada di dataran tinggi Golan perbatasan dengan Israel, yang siap menyerang Israel.
Mujahidin
Suriah juga bertekad akan mendirikan negara Islam Suriah, setelah
thaghut Bashar Al-Assad hancur dari tampuk kekuasaannya.
Inilah,
ketakutan yang besar pada diri AS-Israel beserta sekutunya yaitu
berdirinya negara Islam Suriah. Dimana, dari berdirinya Imarah (negara)
Islam Suriah nanti dapat berujung dengan berdirinya Khilafah Islamiyah
yang telah Allah SWT kabarkan dan janjikan. Wallahu a’lam bishowab
Allahu Akbar !!!
Sumber : diolah dbs